Gedung Student Center Lt.3 No.15 Kampus UIN SGD Bandung. Jln, A.H Nasution No.105, Cibiru-Bandung, Bandung LPM SUAKA UIN SGD Bandung © 2023

Wahyu Memandu Ilmu

Foto dan Teks: Mujahidah Aqilah/Suaka

Ada banyak cara untuk bermanfaat bagi orang lain, salah satunya menjadi dosen yang tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga sikap dan kebiasaan yang baik. Hal inilah yang mendorong Yusuf Azazy, dosen di UIN SGD Bandung, untuk setia dalam pengabdiannya. Ia percaya bahwa “sebaik-baiknya manusia ialah yang bermanfaat bagi orang lain”. Prinsip ini menjadi pijakannya, tidak hanya dalam mengajar, tetapi juga dalam mendidik karakter mahasiswa-mahasiswanya.

Keunikan Yusuf Azazy terletak pada kebiasaannya mengajak mahasiswa membaca Al-Quran di awal setiap kelas. Baginya, ini bukan sekadar tradisi, tetapi bagian dari prinsip yang ia pegang teguh. Ia terinspirasi oleh perkataan Hasan Albana tentang kemunduran Islam yang terjadi karena umatnya meninggalkan ajaran agama. Membiasakan mahasiswa membaca Al-Quran adalah cara Yusuf untuk mendekatkan kembali generasi muda pada ajaran tersebut. 

Yusuf berkisah, bahwa salah satu ayat favoritnya adalah Ali Imran ayat 140. Ayat ini menjadi pegangan yang ia bagikan kepada mahasiswa dan teman-temannya, terutama di saat-saat sulit. Ayat itu memberinya keyakinan bahwa segala hal yang ia alami akan kembali pada Tuhan. “Dalam mata kuliah apa pun, saya selalu mulai dengan baca Al-Quran. Selain karena pahalanya, saya ingin mendidik mahasiswa agar urusan mereka dilancarkan oleh Allah dan menjadikan hal ini sebagai kebiasaan baik,” ujarnya.

Prinsip hidupnya dalam mengajar pun sederhana tapi kuat, ia menjadikan shalat sebagai acuan. Yusuf percaya, jika ibadah dilakukan dengan benar, hal lain akan berjalan lancar. Begitu pula dalam mengajar: mengajar dengan konsisten sebagai kewajiban akan melancarkan kegiatannya yang lain. Di tengah kesibukannya, ia tetap konsisten hadir di kelas, memberikan ilmu dan teladan yang baik.

Salah seorang mahasiswa Yusuf, bercerita bahwa dosen-nya tersebut adalah orang yang berwibawa, tegas dalam kedisiplinan, namun amat mengayomi. Shafira menilai Yusuf sebagai role model bagi dosen lain. “Cara Pak Yusuf mengajar nggak bikin bosen, serius tapi tetap dibalut candaan. Beliau sering memvalidasi pendapat mahasiswa, jadi bikin kita merasa dihargai. Yang unik, dari semester satu sampai sekarang, beliau konsisten ngajak kita ngaji di awal kelas,” kata Shafira.

Di mata mahasiswanya, Yusuf Azazy bukan sekadar dosen. Ia adalah sosok yang tidak hanya mendidik ilmu, tetapi juga membimbing dengan keteladanan.

Redaktur: Afina Naqiyya Salsabila/Suaka




Leave a comment